Wapres Patuhi Protokol Kesehatan Bukan Untuk Kepentingan Pemerintah Tapi Menjaga Diri Dan Keluarga
Hingga saat ini tingkat penularan dan jumlah korban meninggal dunia akibat pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia masih cukup tinggi. Karena itu, kesadaran dan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan seluruh komponen bangsa sangat diharapkan.
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengatakan, hal ini bukan semata-mata untuk kepentingan pemerintah, tetapi lebih untuk menjaga diri dan keluarga, serta masyarakat agar terhindar dari penularan virus yang saat ini telah menelan korban lebih dari 103 juta orang dan tidak kurang dari 2,2 juta orang meninggal di berbagai belahan dunia.
"Sementara di Indonesia, jumlah kasus konfirmasi positif harian masih terus meningkat dengan tingkat penularan yang tinggi, bahkan mencapai 14.518 kasus pada 30 Januari 2021 atau meningkat 100% dari penambahan sebelumnya yang hanya sekitar 7.000-an," tutur Wapres dalam tayangan video, yang dirilis Senin,(1/2/2021).
"Sehingga secara kumulatif jumlah yang tertular telah melebihi satu juta tujuh puluh delapan ribu penduduk dan tidak kurang dari 29.998 jiwa yang meninggal dunia akibat terjangkit infeksi Covid-19," lanjutnya.
Lebih jauh Wapres menekankan, sejak awal pemerintah telah berupaya mengedepankan kebijakan kesehatan untuk menangani pandemi Covid-19.
"Dalam hal ini pemerintah menerapkan kebijakan protokol kesehatan yang ketat yang disebut sebagai 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun menggunakan air yang mengalir, dan menjaga jarak fisik," ucapnya.
Selain itu, Wapres melanjutkan, masyarakat diminta membatasi mobilitas di tempat umum serta menghindari kerumunan.
"Untuk itu pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar masyarakat terhindar dari penularan," katanya.
Namun, menurut Wapres, harus diakui masih banyak masyarakat yang tidak disiplin dan mengabaikan anjuran 3M sehingga tingkat penularan terus meningkat.
"Sebagai akibatnya rumah sakit dan tenaga kesehatan tidak dapat menampung jumlah pasien dan tingkat kematian pun meningkat," ujarnya.
Oleh sebab itu, kata Wapres, pemerintah memutuskan menangani wabah Covid-19 secara khusus di wilayah-wilayah tertentu khususnya Jawa dan Bali dengan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Upaya besar yang terakhir dilakukan pemerintah adalah program vaksinasi, yang bertujuan untuk terciptanya kekebalan komunitas (herd immunity). Herd immunity ini baru bisa tercapai kalau 70% atau 182 juta dari 270 juta penduduk Indonesia melakukan vaksinasi," katanya.
Untuk itu, Wapres meminta masyarakat terus mematuhi segala anjuran pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.
"Saya minta dengan sungguh-sungguh agar masyarakat mematuhi PPKM, disiplin menjalankan 3M, dan mengikuti vaksinasi untuk menghindari terjadinya penularan agar kita terlindungi dan segera keluar dari pandemi ini untuk dapat kembali beraktivitas, kembali ke sekolah, kembali beribadah dengan normal, dan menjalankan kegiatan ekonomi seperti sedia kala," tuturnya.
Wapres juga mengajak masyarakat mendoakan mereka yang saat ini tengah menderita sakit karena tertular Covid-19 agar segera sembuh dan pulih kembali, serta mendoakan semoga mereka yang meninggal dunia akibat wabah ini arwahnya mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
"Dalam kesempatan ini, saya juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya, dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak, terutama petugas kesehatan yang telah bekerja keras, siang dan malam, meninggalkan keluarga untuk melaksanakan tugas mulia menangani pandemi Covid-19 ini," tuturnya.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://feedproxy.google.com/~r/bagibagi/cFXc/~3/65v57KYa10s/wapres-patuhi-protokol-kesehatan-bukan.html