Siapakah Dewi Pacha Mama Dari Amazon
AGAMA DI SUNGAI AMAZON AMERIKA
Catatan Kecil perbandingan agama dan kepercayaanoleh Dr.H.M.Rakib Jamari Riau.
Orang-orang bersujud di hadapan patung kayu, seorang wanita hamil telanjang (Dewi Pachamama) suku Amazon.
“Ibu Pertiwi Amazon, disembah, karena semuanya, termasuk bumi ini, berada di bawah kekuasaannya kata mereka. Mungkin ada roh dengan kekuatan yang sama atau lebih tinggi dari Tuhan kita atau Perawan Maria,” kata Uskup Emeritus José Luis Azcona Hermoso dari kota Brasil, Marajo, dalam homil 20 Oktober di katedral, di negara bagian Pará.
Siapakah Dewi Pacha Mama?.
Pacha Mama sama seperti Chakana (atau Inca Cross, Chakana) - menurut beberapa penulis modern - setara dengan simbolik silang tiga tingkat yang dikenal dalam mitologi lain sebagai Pohon Kehidupan, Pohon Dunia dan sebagainya. Melalui poros tengah seorang dukun melakukan perjalanan dalam keadaan kesurupan menuju dunia bawah dan tingkat yang lebih tinggi yang dihuni oleh dewa-dewa untuk menyelidiki penyebab musibah di permukaan Bumi. Ular, puma, dan condor adalah perwakilan totem dari tiga tingkat. Dugaan arti dari simbol chakana ini tidak didukung oleh literatur ilmiah.
Ada sambutan tepuk tangan dari jemaat,terhadap mereka yang sujud kepada Dewi kesuburan yang bernama Pacha Mama, seotrang uskup menambahkan dengan nada hampir berteriak: “Pachamama tidak dan tidak akan pernah menjadi Perawan Maria. Mengatakan bahwa patung ini mewakili Sang Perawan adalah bohong besar! Patung itu bukanlah Bunda Maria Amazon, karena satu-satunya Bunda Amazon adalah Maria dari Nazaret. Janganlah menciptakan campuran sinkretisme yang ngawur. Semua itu adalah tidak mungkin: Bunda Allah, Bunda Maria, adalah Ratu Surga dan bumi."
“Doa-doa yang berseru kepada patung-patung itu, bahkan beberapa uskup di Vatikan menunduk hormat kepada patung itu (dan tidak akan menyebut dari kongregasi mana mereka itu) dan itu adalah doa bagi kekuatan mitos, Ibu Pertiwi, dari mana mereka meminta berkah atau memberi tanda terima kasih. Ini adalah tindakan penistaan memalukan, terutama di hadapan anak-anak kecil yang tidak dapat mengerti mana yang benar atau salah,” kata uskup José Luis Azcona dalam homilinya.
Uskup kelahiran Spanyol itu mengatakan bahwa pencerahan yang sejati dari Roh Kudus, yang sering disebut-sebut oleh ‘paus Francis kita yang terkasih,’ diperlukan untuk memahami sinode yang banyak diperdebatkan ini. “Kita harus membedakan antara apa yang berasal dari Setan atau dari pikiran manusia, dari apa yang berasal dari Roh Kudus. Penegasan ini sangat mendasar untuk menjadi bagian dari Gereja dan terlebih lagi untuk karya pewartaan Injil."
Uskup Azcona menyebut bahwa REPAM [Pan Amazon Church Network], sebuah jaringan Katolik yang mempersiapkan sebagian besar agenda Sinode Amazon dan yang dipimpin oleh Kardinal Cláudio Hummes, telah mengadakan pertemuan di Brasilia, beberapa bulan sebelum sinode, di mana diadakan ‘ritual adat dengan doa-doa yang berseru kepada dewa-dewa berhala’ dimana beberapa uskup ikut berpartisipasi disitu.’
"Ini adalah masalah mendasar, dan di sini, di Amazon, kita tahu arti dari macumba atau condomblè, yang cukup lazim di sini." Tersebar luas di timur laut Brasil, macumba dan condomblè adalah kultus afro-Brasil yang melibatkan penyertaan dari berbagai dewa dan dewi, tarian, mantra dan kurban.
Pada hari Jumat, paus Francis membenarkan bahwa patung kontroversial seorang wanita hamil, telanjang, di dalam upacara di Vatikan, dan kemudian dibawa dalam prosesi menuju Basilika Santo Petrus dan disimpan di altar samping, di Gereja Santa Maria di Traspontina, itu adalah melambangkan ‘Pachamama.’ Hal ini berbeda dari penegasan sebelumnya oleh juru bicara Vatikan, yang mengatakan bahwa patung-patung itu mewakili nilai kehidupan manusia. Merujuk pada pengambilan patung-patung itu dari gereja Traspontina, paus meminta maaf kepada mereka yang merasa tersinggung. Dia memberi tahu kepada para peserta sinode bahwa polisi Italia telah menemukan patung-patung itu yang telah dibuang ke Sungai Tiber.
Selama homilinya, Uskup Azcona juga berbicara tentang bahaya spiritual dari penggabungan ritual dan kosmologi pribumi dengan liturgi dan praktik Katolik. Dia menyesalkan karena tidak ada tempat di dalam Instrumentum Laboris (dokumen kerja) sinode bagi pembicaraan tentang kehadiran iblis atau pengaruh-pengaruhnya, efek buruknya pada orang-orang dan pada budaya, serta pembicaraan atas kemenangan Kristus, pembebasan-Nya dan penghancuran-Nya atas kuasa-kuasa jahat." Dia memperingatkan bahwa Gereja tengah berada di ambang perpecahan.
Para pengamat telah mencatat bahwa para klerus berpangkat tinggi telah kedapatan ikut berpartisipasi dalam ritual pagan jauh sebelum sinode Amazon yang baru saja selesai. Pada tahun 2015, Kardinal Gianfranco Ravassi - yang memimpin Dewan Kepausan untuk Kebudayaan – ikut berpartisipasi dalam tarian keliling untuk menghormati Pachamama, yang diselenggarakan oleh Forum Sosial Ekumenis di San Marcos Sierras, sebuah desa di provinsi Argentina, Cordoba. Yang juga berpartisipasi saat itu adalah Suster Maria Teresa Varela, wakil ketua Forum.
Yang juga mengecam seperti Uskup Azcona adalah Uskup Athanasius Schneider dari Kazakhstan. Dalam sebuah surat terbuka, Uskup Schneider mengecam patung Pachamama di Sinode Amazon. Pada hari Sabtu, dia meminta semua umat Katolik untuk memprotes kehadiran berhala itu di Vatikan dan untuk menawarkan tindakan penebusan dan pepulih atas pelanggaran yang disebabkan oleh apa yang disebutnya sebagai ‘anak lembu emas baru.’ Dalam Perjanjian Lama, umat Israel yang menunggu kembalinya Musa dan Sepuluh Perintah Allah dari Gunung Sion, ternyata mereka justru menyembah berhala untuk menggantikan Allah yang benar.
Schneider menulis: "Sinkretisme dan paganisme adalah seperti racun yang memasuki pembuluh darah Tubuh Mistik Kristus, Gereja."
*****
"Berhala! Berhala, anakku, para penyembah berhala telah berkeliaran di dalam Rumah Putraku! Tidak adakah orang yang pergi kesana dan mengusir mereka? Aku telah meminta kepadamu, demi Bapa di Surga, untuk mengembalikan St.Michael kedalam Rumah Putraku. Dia adalah penjaga Iman. St.Michael harus dimasukkan kembali kedalam Rumah Putraku.
"Para pastor, para gembala dari kawanan domba, mengapa kamu mencerai-beraikan domba-domba Kami? Tidak tahukah kamu, bahwa tanggung jawabmu ada pada Bapa, Penciptamu, yang telah memilih kamu untuk mengarahkan domba-domba-Nya? Mengapa kamu memilih untuk mencerai-beraikan mereka? Kumpulkanlah domba-domba ini, atau, selamanya kamu akan masuk ke dalam jurang. Tidak ada tempat di Surga bagi orang yang telah mengabaikan tugas yang begitu penting, yang begitu mulia, orang yang menjadi wakil dari Putraku di dalam Rumah-Nya, yang dipilih dari antara ribuan dan jutaan orang di dunia. Betapa menyedihkan karena begitu sedikit yang mengenali panggilan sejati mereka!"- Our Lady of the Roses, Bayside, June 15, 1974.
Demikianlah catatan sementara bahwa agama dan mitos Amazon Amrika, sejak ribuan tahun yang lalu sudah berakar, tapi kini berangsur berubah, setalah datangnya misonaris Eropa, bahkan kini, sudah ada yang masuk Islam, buka chanel Muslim Inca Amazon.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://misterrakib.blogspot.com/2020/05/siapakah-dewi-pacha-mama-dari-amazon.html