Politisi Pks Kingkin Annida Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Hoaks Omnibus Law




 Politisi PKS yang juga pendakwah Kingkin Annida ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menyebarkan informasi bohong terkait Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja. Sebelumnya mantan Caleg PKS Kingkin ditangkap pada 10 Oktober 2020 di Tangerang Selatan pada pukul 13.30 WIB.        




 
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan bahwa pendakwah Ustadzah Kingkin Anida ditetapkan tersangka setelah menjalani pemeriksaan selama 1x24 jam.        


"Kalau yang sudah 1x24 jam itu sudah jadi tersangka," kata Awi kepada wartawan di gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/10/2020).          


Setelah ditetapkan tersangka, Kingkin langsung ditahan penyidik Direktorat Siber Bareskrim Polri. "Saat ini yang bersangkutan (KA) sudah ditahan karena sudah lebih dari 1 x 24 jam," ujarnya.          


Sementara itu, Polri belum bisa menjelaskan secara lebih detail terkait kronologi kejadian dan konstruksi hukumnya dan motif yang dilakukan oleh terduga pelaku penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja. Awi beralasan karena masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.         


 


"Kita masih menunggu keterangan dari tim siber atau Dit Tipid Siber Bareskrim Polri setelah nanti dilakukan pemeriksaan secara intensif, akan disampikn lebih lanjut bagaimana kejadiannya, kelanjutannya, kronologisjya, kemudian apa motif," paparnya.          


Sementara untuk petinggi aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Anton Permana (AP) yang juga anggota eksekutif KAMI pusat belum ditetapkan sebagai tersangka. Dan terakhir Kholid Saifullah (aktifis PII) yang juga ikut tertangkap.       


"Ada yang masih belum (ditahan), karena masih proses pemeriksaan hari ini," tukasnya.      


Diketahui, sejumlah pengurus KAMI yang ditangkap dalam hal ini SG, JH, AP, dan KA, serta Kholid Saifullah (KS), diduga melanggar UU ITE dan ujaran kebencian, pasal 45 A ayat 2 UU RI nomor 19 tahun 2014 tentang ITE dan atau pasal 160 KUHP tentang penghasutan.  


Kemudian anggota KAMI Sumatera Utara yang ditangkap tim Siber Bareskrim, pertama Juliana Devi, Khairi Amri, dan Wahyu Rasari Putri yang merupakan KAMI Medan Sumatera Utara. Dan Videlya Esmerella sebagai Aktivis perempuan Makassar.       


"Kemudian inisial JD dan  NZ ditangkap Tim siber Polda Sumatera Utara pada 10 Oktober 2020," tuturnya.     


Pada hari berikutnya, tanggal 12 Oktober 2020, atas nama inisial WRP ditangkap Tim Siber Polda Sumatera Utara. 


"Mereka semua ditangkap karena terkait dengan adanya demo menolak Omnibus Law yang berakhir anarkis di Sumatera Utara," tandasnya.


Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://www.bagibagi.info/2020/10/politisi-pks-kingkin-annida-ditetapkan.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Bareskrim Buka Peluang Jerat Tersangka Lain Terkait Demo Ricuh Omnibus Law

Bareskrim Buka Peluang Jerat Tersangka Lain Terkait Demo Ricuh Omnibus Law

papar berkaitan - pada 16/10/2020 - jumlah : 228 hits
Polisi telah menangkap dan menetapkan 9 tersangka penghasutan terkait demo tolak omnibus law yang berujung ricuh pada 8 Oktober 2020 lalu Dirtipid Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi mengungkapkan tidak menutup kemungkinan adanya t...
Amien Rais Jangan Pernah Dilupakan Pemrakarsa Omnibus Law Di Indonesia Adalah Jokowi

Amien Rais Jangan Pernah Dilupakan Pemrakarsa Omnibus Law Di Indonesia Adalah Jokowi

papar berkaitan - pada 11/10/2020 - jumlah : 260 hits
Penjajahan ekonomi oleh asing di Indonesia dinilai kian sempurna setelah adanya Omnibus Law UU Cipta Kerja di tanah air Begitu terang pendiri Partai Ummat Amien Rais dalam sebuah video yang diterima redaksi Minggu Atas anggapannya itu manta...
Seruan Tolak Anarkisme Merebak Pascademo Tolak Omnibus Law

Seruan Tolak Anarkisme Merebak Pascademo Tolak Omnibus Law

papar berkaitan - pada 11/10/2020 - jumlah : 240 hits
Seruan Tolak Anarkisme Merebak Pascademo Tolak Omnibus Law Seruan tersebut terpampang pada spanduk spanduk yang menghiasi berbagai sudut di Ibu Kota setelah aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja berujung ricuh pada K...
6 Remaja Di Tulungagung Ditangkap Polisi Terkait Aksi Vandalisme Omnibus Law

6 Remaja Di Tulungagung Ditangkap Polisi Terkait Aksi Vandalisme Omnibus Law

papar berkaitan - pada 12/10/2020 - jumlah : 371 hits
Kepolisian Resor Tulungagung Jawa Timur menangkap enam remaja pelaku vandalisme yang mengangkat isu penolakan Undang Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law
Alasan Gubernur Edy Rahmayadi Tak Kirim Surat Ke Jokowi Soal Penolakan Omnibus Law

Alasan Gubernur Edy Rahmayadi Tak Kirim Surat Ke Jokowi Soal Penolakan Omnibus Law

papar berkaitan - pada 13/10/2020 - jumlah : 258 hits
Terkait UU Cipta Kerja ini Edy mengatakan pihaknya akan mencari data yang benar terkait regulasi itu Data yang didapat akan dibahas dalam kelompok kerja berisi akademisi pemerintah daerah dan perwakilan buruh
Gubernur Riau Kirim Surat Aspirasi Buruh Dan Mahasiswa Tolak Omnibus Law Ke Presiden

Gubernur Riau Kirim Surat Aspirasi Buruh Dan Mahasiswa Tolak Omnibus Law Ke Presiden

papar berkaitan - pada 12/10/2020 - jumlah : 308 hits
Surat tersebut telah ditandatangani oleh Gubernur Riau Syamsuar setelah pihaknya mengadakan dialog bersama perwakilan 3 kelompok besar serikat buruh dan mahasiswa
Jauh Jauh Hari Jokowi Sudah Minta Dukungan Mk Demi Lancarnya Omnibus Law

Jauh Jauh Hari Jokowi Sudah Minta Dukungan Mk Demi Lancarnya Omnibus Law

papar berkaitan - pada 11/10/2020 - jumlah : 313 hits
Isu penolakan Omnibus Law atau Undang Undang Cipta Kerja semakin kencang di tengah masyarakat Sementara itu Presiden Jokowi dan para elite senayan mengarahkan penolak Omnibus Law untuk menggunakan jalur konstitusi yakni menggugat Omnibus La...
Polda Metro Jaya Klaim Pulangkan 1 057 Pendemo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja

Polda Metro Jaya Klaim Pulangkan 1 057 Pendemo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja

papar berkaitan - pada 10/10/2020 - jumlah : 363 hits
Masih ada 135 orang dalam proses pendalaman terkait peran dalam aliran aksi anarkisme Jadi sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan Untuk kemudian akan melakukan penyidikan terkait perusakan pengerusakan jelasnya
Jokowi Pertahan Omnibus Law Dakwa Rakyat Tidak Dapat Maklumat Tepat

Jokowi Pertahan Omnibus Law Dakwa Rakyat Tidak Dapat Maklumat Tepat

papar berkaitan - pada 10/10/2020 - jumlah : 456 hits
JAKARTA Meskipun protes semakin mengganas Presiden Indonesia Joko Widodo mempertahankan undang undang cipta lapangan kerja yang diluluskan Parlimen Isnin lalu Jokowi sebaliknya mendakwa protes tercetus kerana rakyat tidak mendapat maklumat ...
Siti Mastura Pays Rm830k Pending Appeal In Dap Leaders Defamation Case

Mengapa Sholat Sebaiknya Dilakukan Di Awal Waktu

All The Android Updates Coming To The Samsung Galaxy S25 Series And More

Ringgit Strengthens After Bnm Maintains Opr At 3

Skills Of Nursing A Guide To Success In The Healthcare Field

Sarawak Enforces New Anti Rabies Vaccination Order

Buffet Ramadan 2025 Bangi Golf Resort

Dari Sekolah Sam Bestari Subang Jaya Ke Kampus Uia Kuantan Pahang


echo '';
Biodata Putra Abdullah Atlet Muay Thai Boxing Malaysia Seangkatan Johan Ghazali Jojo Team Jordan Boy

Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 10 Gegar Vaganza 2024 2025 Musim 11 Suku Akhir

Keputusan Markah Peserta Konsert Minggu 9 Gegar Vaganza 2024 2025 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Akad Yang Terlindung Slot Samarinda TV3

Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 9 Gegar Vaganza 2024 2025 Musim 11


Trends In The Domain Industry

Ku Sangkakan 2 Je Rupanya

Aktiviti Lawatan Ppim Ke Gardenia Bakeries Bakers Maison Ppim 23 01 2025

Makan Malam Di Dapur Tomyam Kempas Indah

Resipi Nasi Jagung Sedap Ikut Cara Masak Kenduri

Januari 23 2025