Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Membeli Apartemen Di Jakarta
Kondisi lahan hunian yang terus berkurang di kawasan Ibukota secara tidak langsung mengubah gaya hidup masyarakat untuk memilih apartemen sebagai tempat tinggal. Berbeda dengan konsep rumah tinggal tunggal, dalam satu bangunan apartemen bisa berisikan puluhan atau bahkan ratusan unit.
Menurut Wikipedia, istilah apartemen mulai digunakan secara luas di Amerika Utara. Sedangkan di Britania Raya dan negara-negara persemakmuran, apartemen diistilahkan sebagai flat. Jumlah apartemen di Indonesia terus mengalami peningkatan. Selama 3 (tiga) tahun berturut-turut mulai dari tahun 2013 hingga 2015, terjadi penambahan jumlah apartemen baru di Jakarta dari 15.068 menjadi 24.854 bangunan.
Beli Apartemen di Jakarta
Jika diperhatikan, pertumbuhan jumlah apartemen ini tidak terlepas dari jumlah penduduk yang terus bertambah tapi tidak diikuti dengan jumlah lahan hunian yang tersedia. Jadi jika dulu konsepnya masih menggunakan bangunan tunggal, sekarang dalam satu bangunan dihuni oleh banyak orang.
Kondisi ibukota yang pada saat sekarang ini banyak dihuni oleh para pendatang dari luar Jakarta membuat keberadaan apartemen ini telah menjadi sebuah kebutuhan. Bagi orang-orang yang memiliki modal, memiliki unit apartemen dapat dianggap sebagai langkah investasi karena nilainya akan terus meningkat setiap tahunnya.
5 Hal yang Harus Diperhatikan
Harga yang cukup bervariasi membuat para pemilik modal harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum membeli unit apartemen yang diinginkan. Di tulisan ini Blogger Borneo ingin berbagi informasi mengenai 7 hal yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Status Developer
Hal pertama yang harus menjadi perhatian ketika akan membeli sebuah unit apartemen adalah lihat siapa perusahaan developernya. Banyak kasus bangunan apartemen yang ditinggal terlantar karena developernya bermasalah. Informasi mengenai data perusahaan developer yang berkompeten dan profesional dapat dilihat di Asosiasi Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Seluruh Indonesia (APERSSI).
Sebagai calon pemilik unit apartemen, kita sangat bergantung kepada perusahaan developer. Oleh karena itu, lihat juga semua izin-izin yang berhubungan seperti sertifikat seperti Hak Guna Bangunan (HGB), surat izin prinsip, surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Izin Penggunaan Peruntukkan Tanah (SIPPT). Jangan lupa cek juga sertifikat yang nantinya akan Anda terima yaitu Sertifikat Hak Satuan Rumah Susun (SHSRS).
2. Lokasi Bangunan
Setelah melihat perusahaan developernya cukup kompeten dan profesional, hal berikutnya yang harus dipertimbangkan adalah lokasi keberadaan apartemen tersebut. Pilih lokasi yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan tempat kerja, sebagai contoh bila kita bekerja di kawasan Jakarta Pusat maka carilah lokasi apartemen yang ada disekitarnya. Selain itu perhatikan juga akses jalan, akses kereta api dan kemudahan kendaraan umum menuju kesana.
Jika membutuhkan hunian yang tenang, maka carilah apartemen yang tidak berdekatan dengan cafe, bar, diskotik, atau tempat-tempat hiburan. Dalam memilih lokasi apartemen, faktor lokasi menjadi hal mutlak yang harus diperhatikan bila menginginkan keuntungan.
3. Fasilitas Pendukung
Hal ketiga yang harus menjadi perhatian adalah fasilitas pendukung yang dimiliki. Lihat apakah di sekitar apartemen tersebut memiliki fasilitas-fasilitas umum seperti stasiun LRT, halte bus, rumah sakit, kantor polisi, sekolah, kampus, minimarket, pusat perbelanjaan, dan pusat perkantoran.
Selain itu lihat juga apakah apartemen tersebut menyediakan lahan parkir khusus untuk penghuni. Berapa banyak lahan parkir yang disediakan. Jika kita memiliki mobil, pastikan juga sebelumnya apakah memerlukan biaya tambahan atau tidak. Satu lagi, perhatikan kemananan di sekitar lingkungan apartemen, apakah terdapat CCTV dan sekuriti yang beroperasi 24 jam.
4. Sesuaikan Kebutuhan
Ketika ingin membeli apartemen, harus bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan bukan karena keinginan. Dalam penawarannya, developer apartemen biasa membaginya menjadi 3 jenis apartemen, antara lain: Apartemen Tanpa Furniture, Apartemen Semi Furniture, atau Apartemen Penuh Furniture. Selain itu ada juga yang membaginya berdasarkan dari segi ukuran, antara lain: studio 22 meter persegi, 1 kamar tidur 34 meter persegi dan dua kamar tidur 39 meter persegi.
5. Mekanisme Pembelian
Untuk hal terakhir, yang harus menjadi perhatian adalah adalah mekanisme pembelian. Ada dua mekanisme pembelian apartemen, yaitu secara tunai (cash) atau kredit melalui Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Biasanya dengan membeli apartemen secara tunai, harga jualnya akan lebih rendah dibandingkan membeli secara kredit.
Sewa Apartemen di Jakarta
Sekarang bagaimana dengan para eksekutif muda atau para pekerja perusahaan besar yang tidak memiliki dana cukup untuk membeli unit apartemen? Jangan kuatir, banyak para pemilik atau perusahaan developer yang menyewakan unit apartemennya untuk jangka waktu tertentu, misalnya satu hari, satu minggu, satu bulan, bahkan sampai satu tahun.
Mengenai harga sewanya, kembali lagi kepada 5 hal yang harus diperhatikan diatas. Semakin strategis lokasinya dan semakin lengkap fasilitas pendukungnya tentu saja harganya akan semakin tinggi juga. Tapi khusus lokasi apartemen yang akan disewa, strategis atau tidaknya justru dilihat dari dekat atau tidaknya akses dengan tempat kerja. (DW)
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Apartemen
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://bloggerborneo.com/perhatikan-5-hal-ini-sebelum-membeli-apartemen-di-jakarta/