Peran Apoteker Dalam Pemberantasan Obat Palsu
Berbicara soal Apoteker, tentu tidak hanya melulu tentang pembuatan obat saja. Lebih dari itu, Apoteker ternyata juga memiliki peran lain yang tak kalah pentingnya, loh! termasuk dalam hal pemberantasan obat palsu. Mengapa obat palsu?
Yah, obat palsu merupakan masalah serius yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Tidak hanya membahayakan nyawa, peredaran obat palsu juga bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap industri farmasi dan kesehatan yang selama ini terus dijaga.
Oleh karena itu, peran apoteker menjadi sangat penting dalam upaya pemberantasan obat palsu. Apoteker yang merupakan tenaga kesehatan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang obat-obatan, turut berperan aktif dalam memastikan bahwa obat-obat yang beredar adalah obat yang aman, efektif, dan asli. Berikut ini adalah beberapa hal yang dilakukan oleh Apoteker, yang erat kaitannya dengan pemberantasan obat-obat palsu.
1. Memastikan Keaslian Obat
Salah satu tanggung jawab utama seorang apoteker adalah memeriksa keaslian obat-obat yang diterima dari pemasok sebelum mendistribusikannya kepada pasien. Apoteker ini memiliki kemampuan untuk mengenali ciri-ciri obat asli, baik dari segi kemasan, label, maupun nomor izin edar-nya. Apoteker juga wajib memastikan bahwa supplier obat yang bekerja sama dengan apotek telah terdaftar secara resmi dan memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jadi, dengan kata lain, obat-obatan yang biasa pasien terima dari farmasi (Apotek), sudah diperiksa dan ditinjau terlebih dahulu dalam hal keamanan dan keasliannya.
2. Meng-edukasi Masyarakat tentang Bahaya Obat Palsu
Tidak hanya memeriksa kualitas dan keaslian obat aja, seorang Apoteker juga bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai obat yang di terima oleh pasien. Apoteker harus mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai ciri-ciri obat palsu dan pentingnya membeli obat hanya dari apotek yang resmi. Bukan tanpa alasan, di zaman yang serba canggih ini, mendapatkan obat sudah sangat mudah melalui pembelian online. Akibatnya seringkali pasien membeli obat-obatan murah dan tidak memperhatikan apakah obat tersebut memiliki ijin edar atau tidak.
Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Apoteker yang selalu mengikut perkembangan dunia farmasi. Disinilah peran Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) sangat dibutuhkan. Sebagai sebuah organisasi kesehatan yang menaungi Apoteker terbesar di Indonesia, pafi yang beralamat web di pafi.ac.id terus memberikan pelatihan dan informasi terbaru mengenai perkembangan di dunia farmasi kepada anggotanya, termasuk upaya pemberantasan obat palsu.
3. Kerja Sama dengan Pihak Berwenang
Apoteker juga berperan dalam mendukung pemerintah dan lembaga terkait dalam menindaklanjuti kasus-kasus obat palsu. Mereka sering kali menjadi sumber informasi bagi BPOM atau kepolisian dalam penyelidikan terhadap jaringan obat-obatan palsu. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, Apoteker ini akan membantu mengidentifikasi sumber distribusi obat palsu, klasifikasi bahan-bahan berbahaya yang digunakan, sampai dengan membantu proses hukumnya.
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://www.vellimarwan.com/peran-apoteker-dalam-pemberantasan-obat-palsu/