Pemutilasi Siswi Sma Di Bengkulu Biasa Antar Korban Ke Sekolah
Polres Rejang Lebong, Bengkulu, menangkap pria berinisial YO yang memutilasi siswi SMA, Astrid Aprilia.
Astrid sebelumnya dinyatakan hilang sejak 8 November 2019, hingga akhirnya ditemukan tewas tanpa kepala.
Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong AKP Andi Kadesma mengatakan, pelaku dan korban saling mengenal.
Bahkan, YO kerap mengantarkan Astrid sejak masih duduk di bangku SMP.
“Biasa antar korban sejak SMP ke sekolah,” kata Andi kepada kumparan, Rabu (22/1).
Andi menuturkan, keduanya tidak memiliki hubungan spesial atau bagian dari anggota keluarga.
Meski begitu, polisi masih mendalami motif pelaku membunuh Astrid.
Keluarga Astrid tak menaruh rasa curiga pada pelaku. Termasuk saat pelaku menghubungi keluarga korban dan meminta tebusan Rp 100 juta.
Saat dihubungi pelaku, keluarga tidak tahu yang menghubunginya adalah yang biasa mengantar anaknya.
Selama ini, keluarga Astrid hanya menganggap Astrid hilang diculik.
“Tidak ada hubungan keluarga atau asmara,” ucap Andi.
“Y ini sempat kirim SMS ke ayah Aprilia dan minta uang Rp 100 juta. Nomor yang digunakan milik Aprilia. Namun, karena tidak ada respons dari ayah Aprilia, (akhirnya dibunuh),” tambah Andi.
Polisi belum menetapkan pasal pidana pada pelaku. Sebab, mereka masih berusaha mencari potongan tubuh Astrid yang masih hilang dan dibuang di Sungai Air Merah.
Polisi berhasil mengungkap kasus ini setelah dua bulan Astrid hilang. Kecewa keluarga Astrid tak menyanggupi membayar uang tebusan, Y akhirnya membunuh dan memutilasi Astrid.
Pelaku diamankan setelah mondar-mandir menggunakan motor milik Astrid di salah satu kawasan Kecamatan Curup Tengah. Polisi pun juga membuntuti pelaku lalu ditangkap.
“Tersangka kami amankan pada 17 Januari, karena ada warga melapor kendaraan milik Astrid mirip dengan milik pelaku,” ungkap Andi.
Polisi juga telah menemukan tengkorak diduga kepala Astrid pada Rabu (22/1) sekitar pukul 11.30 WIB. Kepala remaja itu dibuang terpisah, jaraknya 1 kilometer dari jasadnya.
Sumber: kumparan.com
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
https://islamidia.com/pemutilasi-siswi-sma-di-bengkulu-biasa-antar-korban-ke-sekolah/