Merapi Diri Ke Arah Golongan Beruntung Di Akhirat Kelak 9143
9 Golongan yang Termasuk Kategori Kufur
by Saad Saefullah 11 Februari 2019in Tsaqofah
Foto: PixabaySAUDARAKU, yakinkah kita masih dalam keadaan mukmin? Ada beberapa perbuatan yang menyebabkan kita tanpa tersadari telah termasuk ke dalam golongan orang-orang kufur.
Nabi Saw bersabda, “Ada sepuluh golongan dari umat ini (umat nabi) yang kufur kepada Allah yang Maha Agung, tapi mereka menyangka bahwa mereka adalah mukmin, yaitu:
1. Orang yang mengatakan sesuatu yang bukan haknya kepada orang islam adalah kafir dzimmi (Contohnya seperti kita memanggil teman kita (yang sesama muslim) dengan panggilan binatang;
2. Tukang sihir;
3. Laki-laki dayus yang tidak cemburu terhadap istrinya;
4. Orang yang enggan mengeluarkan zakat;
5. Peminum arak (minuman yang memabukkan);
6. Orang yang berkewajiban ibadah haji tapi tidak melaksanakannya;
7. Orang yang suka memfitnah;
8. Orang yang menjual senjata kepada tukang perang bukan di jalan Allah;
9. Orang yang menyetubuhi istri yang haram dinikahi. Apabila dia menganggapnya halal, dia kufur.”
BACA JUGA: Jangan Sampai Kita Kufur Nikmat
BACA JUGA: Berlipat Ganda Nikmat Setelah Bersyukur
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dijelaskan: “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima sedekah dan keadilan dari Saqqur, di hari kiamat. Nabi ditanya, ‘siapakah wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Suami yang membiarkan istrinya digauli oleh laki-laki lain’.” []
Sumber: Terjemah Nashohiul Ibad/Karya: Ibnu Hajar Al Asqalani/Penerbit: Pustaka Amani Jakarta.
9 Golongan yang Termasuk Kategori Kufur - Islampos
4 Ciri Orang Munafik, berHati-Hati Anda Mungkin Salah Satunya
by Saad Saefullah 11 Februari 2019 in Tsaqofah
Foto: Aldi/Islampos
BERDASARKAN kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), munafik artinya bertindak seolah-olah yakin dan taat terhadap sebuah ajaran agama atau yang sejenisnya, namun dalam hatinya memungkiri itu. Atau ia berkata tapi tidak sesuai dengan apa yang dikerjakannya.
Secara garis besar, merujuk pada hadist maupun ayat-ayat di Al-Quran, terdapat tiga (tiga) ciri orang munafik.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia berkhianat.” (HR. Al-Bukhari)
BACA JUGA: Munafik Lebih Bahaya daripada KafirBACA JUGA: Muslim yang Munafik
Dari hadist tersebut kita manusia diperingatkan untuk berhati-hati agar tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang munafik.
Ciri-Ciri Orang Munafik
1. Suka Bohong. Orang seperti ini tidak bisa dipercaya dalam setiap perkataannya. Bisa jadi apa yang dibicarakan tidak sesuai dengan hatinya. Atau bisa dibilang lain di mulut lain di hati.
“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata ‘kami telah beriman.’ Tetapi apabila mereka kembali pada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata ‘sesungguhnya kamu bersamamu, kami hanya berolok-olok.” (QS Al-Baqarah : 14)
2. Ingkar janji. Orang munafik sulit dipercaya perkataan maupun perbuatannya. Dalam Al-Quran telah dijelaskan mengenai janji yang harus ditepati.
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpahmu itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. (QS An-Nahl: 91)
3. Bila diberi amanah selalu berkhianat. Orang munafik tidak dapat menjaga amanah dengan baik.
4. Malas beribadah dan riya
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. []
REDAKTUR: LARAS SETIANI4 Ciri Orang Munafik, Hati-Hati Anda Mungkin Salah Satunya - Islampos
Miliki 4 Sifat Istimewa ini, Maka Tidak Akan Tersentuh Api nerakaby Saad Saefullah 11 Februari 2019 in Syi'ar
DALAM sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “Maukah kalian meminta orang-orang yang tidak akan disentuh api neraka atau orang yang tidak akan masuk neraka, mereka adalah setiap orang yang memiliki sifat hayyin, layyin, qorbin, sahlin.”
Pertama, Sifat Hayyin
Hayyin artinya tawadu’ atau rendah hati. Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman: “Mengenai hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan hati yang rendah dan orang-orang yang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucap ‘salam’.” (QS Al-Furqan: 63)
Kedua, Sifat Layyin
Layyin artinya lemah lembut. Bertutur kata atau berbicara dengan kata yang lemah lembut. Jika kita perhatikan bagaimana islam memadukan sifat lemah lembut dengan ketegasan ini menunjukan akhlak dalam islam yang sempurna.
Dari Abu Syuraih, ia berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, tunjukanlah suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga.”
BACA JUGA: Ingkar Janji adalah Sifat Iblis
Beliau Bersabda, “Di antara sebb mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik.”
Ketiga, Sifat Qoribin
Qoribin dalam Bahasa Indonesia adalah karib yaitu dekat, akrab, tidak jaim dan mudah bergaul. Orang yang baru kenal dengan Rasulullah, ia langsung bisa akrab dan tidak canggung karena sifat Nabi yang begitu akrab.
Keempat, Sifat Sahlin
Sahlin berarti mudah. Allah berfirman: “Siapa yang mau membantu saudaranya di dunia, maka Allah akan memudahkan urusan-urusannya di akhirat.”
BACA JUGA: Penghuni Neraka Mayoritas Wanita, Kok Bisa?
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang mukmin, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya.” (HR Muslim)
Itulah empat sifat yang sangat dicintai Allah SWT. Maka tunjukkanlah empat sifat ini mulai dari orang-orang terdekat kita seperti keluarga, tetangga bahkan pada orang yang belum dikenal. []
REDAKTUR: LARAS SETIANIMiliki 4 Sifat Istimewa ini, Maka Tidak Akan Tersentuh Api neraka - Islampos
Misteri Kematian Matahari dalam Al-Quranby Saad Saefullah 11 Februari 2019 in Dari Anda
“Dan Matahari berjalan ke tempat Peristirahatannya. Itu adalah keputusan dari Yang Mahakuasa, Yang Maha Mengetahui,” (Surah Ya Sin, 38).
MATAHARI telah memancarkan panas selama sekitar 5 miliar tahun sebagai akibat dari reaksi kimia konstan berlangsung pada permukaannya. Pada saat yang ditentukan oleh Allah di masa depan, reaksi ini pada akhirnya akan berakhir, dan Matahari akan kehilangan semua energi dan akhirnya Mati. Dalam konteks itu, ayat di atas dapat dijadikan acuan bahwa pada suatu hari energi matahari akan segera berakhir. (Allah maha tahu akan kebenarannya).
Kata Arab “limustaqarrin” dalam ayat ini merujuk pada tempat tertentu atau waktu. Kata “tajree” diterjemahkan sebagai “berjalan,” juga bermakna seperti “untuk bergerak, untuk bertindak cepat, untuk bergerak, mengalir.” Tampaknya dari arti kata bahwa Matahari akan terus dalam perjalanannya dalam ruang dan waktu nya, tetapi pergerakan ini akan berlanjut sampai waktu tertentu yang telah ditetapkan. Ayat “Ketika matahari dipadatkan dalam kegelapan,” (QS. at-takwir, 1) yang muncul dalam deskripsi Hari Kiamat, memberitahu kita bahwa seperti waktu itu akan datang. Waktu tersebut hanya diketahui oleh Allah.
Kata Arab “taqdeeru,” diterjemahkan sebagai “keputusan” dalam ayat tersebut, termasuk makna seperti “untuk menunjuk, untuk menentukan nasib sesuatu, untuk mengukur.” Dengan ungkapan dalam ayat 38 dari Surah Ya Sin, kita diberitahu bahwa masa hidup Matahari terbatas pada jangka waktu tertentu, yang ditahbiskan oleh Allah.
“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu,” (QS. Ar-Ra’d, 2) .
“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari,” (Surah Fatir, 13).
Penggunaan “musamman” kata dalam ayat di atas menunjukkan bahwa masa hidup Matahari akan berjalan untuk “jangka waktu tertentu.” Analisis ilmiah tentang akhir Matahari menjelaskan sebagai mengkonsumsi 4 juta ton materi kedua, dan mengatakan bahwa Matahari akan mati ketika bahan bakar yang dimiliki semua telah dikonsumsi oleh matahari. Kesatuan panas dan cahaya yang dipancarkan dari matahari adalah energi yang dilepaskan seketika Hal ini dikonsumsi sebagai inti hidrogen berubah menjadi helium dalam proses fusi nuklir. Energi Matahari, dan karena itu hidupnya, sehingga akan berakhir setelah bahan bakar ini telah digunakan. (Allah maha mengetahui kebenaran.) Laporan berjudul “The Death of the Sun” oleh Departemen Ilmu BBC News mengatakan:
… Matahari secara bertahap akan mati. Sebagai inti bintang ke dalam kehancuran, akhirnya akan menjadi cukup panas untuk memicu atom lainm menyusunnya menjadi helium.
Sebuah dokumenter, juga berjudul “The Death of the Sun,” disiarkan oleh National Geographic TV, memberikan penjelasan sebagai berikut:
Matahari menghasilkan panas dan menopang kehidupan di planet kita. Tapi seperti manusia, Matahari juga memiliki umur yang terbatas. Seiring dengan penuaan bintang tersebut, Matahari akan menjadi lebih panas dan menguapkan semua lautan kita dan membunuh semua kehidupan di planet Bumi … Matahari terus menjadi lebih panas karena usia dan membakar bahan bakar lebih cepat. Suhu akan meningkat, akhirnya memusnahkan kehidupan hewan, penguapan laut dan membunuh semua kehidupan tanaman … Matahari akan membengkak dan menjadi bintang raksasa merah, menelan planet-planet terdekat. Daya tarik gravitasinya akan mengurangi dan mungkin memungkinkan Bumi melarikan diri. Pada akhirnya, ia akan menyusut menjadi bintang kecil putih, memancarkan cahaya selama seminggu untuk ratusan miliar tahun.
Para ilmuwan baru-baru ini menguraikan struktur Matahari dan menemukan apa yang terjadi di dalamnya. Sebelum itu, tak ada yang tahu bagaimana memperoleh energi matahari atau bagaimana Matahari menghasilkan panas dan cahaya.
“ … Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?” (QS. Al-An’aam, 80). []
SUMBER: MIRACLE OF QURANMisteri Kematian Matahari dalam Al-Quran - Islampos
Sesungguhnya Lautan Kehidupan Itu Ada 4 Macamby Saad Saefullah 11 Februari 2019 in Tsaqofah
HAMPIR Semua air mengalir ke laut. Laut adalah muara dari bermacam bentuk perairan di dataran yang lebih rendah. Karena sifat air selalu mencari dataran yang lebih rendah, dan akhirnya bersatu di tempat yang luas yaitu lautan.
Demikian pula dengan kehidupan manusia, memiliki muara yang akan menjadi pemberhentian terakhirnya. Umar bin Khattab RA pernah berkata: “Sesungguhnya lautan itu ada empat macam; dosa adalah lautan hawa nafsu; nafsu adalah lautan syahwat; kematian adalah lautan umur; dan alam kubur adalah lautan penyesalan.”
Bila kita renungkan, pemahaman Umar atas makna kehidupan di alam dunia ini terasa amat dalam. Ia coba mengingatkan bahwa segala bentuk tipu daya hawa nafsu pasti bermuara pada sikap yang mengandung unsur dosa. Marah, iri hati, dengki, kesemuanya itu dikendalikan oleh hawa nafsu. Tak ada kebaikan sedikit pun di situ.
Demikan pula dengan syahwat yang ada dalam diri manusia, selalu akan bermuara pada nafsu. Bila syahwat itu lama dibiarkan, maka nafsu akan mengambil kendali dan menggerakkan hati serta tubuhnya.
Perhatikan, dua laut pertama yang disebutkan oleh Umar di atas dijawab dengan dua lautan kedua. Menurut Umar, setiap manusia akan mati dan kematian itu adalah muara umur, jadi tidak dapat dielakkan. Maka persipakna diri kita menuju kematian dengan memperbanyak amal soleh. Sebab, setelah kematianitu taka ada lagi yang bisa kita lakukan selain menunggu.
Dan jika banyak keburukan yang kita lakukan. Maka kubur akan menjadi tempat lautan penyesalan. Tak ada gunanya menangis, mengadu, memohon agar dikembalikan lagi ke dunia. Sudah habis kesempatan bagi kita saat itu. []
Sumber: 99 Nasihat Penyelamat Hidup/Abu Jamal Ba’adilah/KhatulistiwaPressSesungguhnya Lautan Kehidupan Itu Ada 4 Macam - Islampos
.../sw
Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :
http://peceq.blogspot.com/2019/02/merapi-diri-ke-arah-golongan-beruntung.html