5 Pemerhatian Aku Di Surabaya Indonesia


Aku tahu aku masih belum bersedia.

Untuk terus menulis blog atau untuk terus kehilangan blog ini. Jadi untuk memenuhi sisa baki masa yang tinggal sedikit, aku rasa ada eloknya aku teruskan berkongsi.



Sudah genap sebulan di Kota Surabaya. Jauh dari rumah tempat aku berasa nyaman dan senang. Dikelilingi dengan bangunan asing dan kenalan baharu. Banyak pelajaran yang aku belajar dari suasana sehari-hari atau dari pemerhatian aku sendiri.

Ekspektasi aku tinggi sebelum tiba di Surabaya. Tetapi Kota Jawa Timur ini ternyata memberikan aku persepsi yang berbeza. Kesemua ini telah mengubah cara aku berfikir.


BAHASA LOKAL TAK SAMA DENGAN STANDARD BAHASA SINETRONPerkara yang pertama terlintas di fikiran aku sejak tiba di Juanda, Surabaya ialah bahasa lokalnya. Ternyata berbeza dengan bahasa yang dipakai di sini dengan standard sinetron yang selalu kita tonton di televisyen. Kalau diikutkan bahasa melayu dan bahasa indonesia itu punya banyak persamaan. Cuma terkadang punya terma yang sama tetapi makna yang berbeza. 

Rata-ratanya berketurunan Jawa dan boleh berbahasa Jawa. Dari teman lokal, aku tahu bahawa bahasa Jawa itu punya 3 jenis; kasar, sederhana dan halus. Dalam bahasa Jawa juga huruf vokal seperti A dalam perkataan lebih gemar diganti dengan vokal O. Contoh mudahnya, kelapa menjadi kelopo.

Bagi yang berasal dari kepulauan Riau dan Medan pula boleh berbahasa melayu. Walaupun bukan bahasa melayu yang sepenuhnya tetapi cuma dari cara sebutan dan bunyi yang hampir sama. Sebutan ABC di sini juga berbeza, kerana pengaruh Belanda yang pernah menapak di sini. Dan yang paling mengelirukan adalah sebutan huruf I mereka yang sama seakan sebutan huruf E kita. 


MI SEDAP, TEMPE DAN SAMBALBercakap tentang makanan, tempe adalah makanan yang paling mudah untuk ditemukan. Tempe juga kegemaran aku lagi-lagi kalau digoreng dengan serbuk kunyit. Nasi penyetan dan soto adalah yang paling mudah ditemukan di sini. Dah sebulan dan aku sudah biasa dengan makanan-makanan di sini walaupun agak kering kerana tidak berkuah.
Aku memang tak berapa gemarkan rasa pedas. Tapi sambal di sini ternyata lebih pedas dari yang aku sangkakan. Hampir setiap makanan akan diberikan sekali dengan sambal. Dan ramai kawan-kawan lokal aku di sini yang boleh makan lada seperti mengunyah jajanan.
Mi sedap pula sudah seperti makanan harian mereka. Kalau kau pilih untuk makan nasi campur, pasti akan diletakkan sedikit porsi mi sedap. Nasi Uduk yang hampir sama dengan Nasi Lemak di Malaysia pun begitu juga - dicampur dengan sedikit mi sedap.

TERLALU GEMARKAN SINGKATANKebanyakkan orang Indonesia suka akan singkatan perkataan. Banyak perkataan yang disingkatkan menjadi satu. Pada mulanya aku agak kurang senang, tetapi setelah mula memahami aku rasakan agak mudah. Contohnya, minggu depan = mingdep, jam berapa = jamber, nasi goreng, nasgor.
Antara singkatan yang langsung tak boleh diterima akal aku adalah mbb yang membawa maksud maaf baru balas. Pertama kali membaca text mbb dari teman lokal buatkan aku berfikir sejenak. Dan setelah menduga aku tanyakan terus makna mbb itu. Tepat sekali sangkaan aku yang pertama! Selain itu gpp juga membawa makna gak apa apa atau gapapa yang bererti tidak apa-apa atau dalam bahasa Inggerisnya I don't mind at all.
Sekarang aku masih berminat untuk tahu singkatan perkataan lain yang digunakan di sini.

PAKAI JAKET DENGAN KEPANASAN SURABAYAAku masih kurang faham dengan orang-orang di sini. Kepanasan di Surabaya boleh dikatakan panas yang menyengat jika dibanding dengan panas di Kuala Lumpur. Mungkin kerana kurangnya kepulan awan di langit. Dan setelah sebulan aku perhatikan di sini, orang lokal akan sentiasa memakai jaket di waktu siang. Terfikir aku yang adakah mereka tidak berasa rimas dan lekit badan memakai pakaian setebal itu dalam cuaca begini.
Untuk menyelesaikan keraguan itu, aku pernah bertanya dengan teman lokal. Dan jawapan yang diberikan adalah semata-mata untuk menjaga kulit mereka dari terbakar dengan panas cahaya matahari. Jaga kulitlah katanya.
Dan bagi aku, rasanya aku lebih memilih untuk berjalan berlengging dari memakai baju dan jaket serba tebal. Memang tak menyelesakan. Sekarang ini sudah mahu masuk pertengahan Oktober dan tak lama lagi musim tengkujuh. Aku masih menunggu bagaimana cuaca musim tengkujuh di sini.

NYAMUK YANG TAK BOLEH DI BAWA BERBINCANGAku masih kurang pasti kalau situasi ini cuma berlaku di kampus aku. Kampus di sini besar lebih satu ratus hektar. Banyak pokok-pokok yang ditanam di sekitar kampus dan di tepi jalan-jalan raya meredupkan lagi laluan pejalan kaki. Terdapat banyak juga kolam-kolam air yang ada terutama di sekitar asrama. Dan inilah yang aku rasakan menyumbang kepada populasi nyamuk.
Bayangkan kalau duduk di bilik belajar di asrama kau boleh bunuh berpuluh-puluh nyamuk dan masih ada banyak lagi nyamuk yang tak sabar untuk menghisap darah kau. Jadi wajib untuk bawak ubat nyamuk semburan ke mana-mana sahaja yang kau pergi.

Semua benda pun pasti akan ada kekurangan dan akan ada kelebihan. Dan aku memilih untuk ke sini pun bukan kerana untuk berasa selesa. Tetapi untuk belajar survival di persekitaran baharu. Tak sabar rasanya untuk menamatkan masa yang berbaki lagi 3 bulan di Indonesia.

Artikel ini hanyalah simpanan cache dari url asal penulis yang berkebarangkalian sudah terlalu lama atau sudah dibuang :

https://www.lakiterok.com/2017/10/5-pemerhatian-aku-di-surabaya-indonesia.html

Kempen Promosi dan Iklan
Kami memerlukan jasa baik anda untuk menyokong kempen pengiklanan dalam website kami. Serba sedikit anda telah membantu kami untuk mengekalkan servis percuma aggregating ini kepada semua.

Anda juga boleh memberikan sumbangan anda kepada kami dengan menghubungi kami di sini
Cara Generasi Milenial Surabaya Bicara Indonesia Tanpa Politik

Cara Generasi Milenial Surabaya Bicara Indonesia Tanpa Politik

papar berkaitan - pada 19/1/2019 - jumlah : 299 hits
Membangun Indonesia tidak melulu dengan politik praktis Sejumlah anak muda zaman now di Surabaya lebih memilih gagasan tentang bagaiman bangsa ini berdaya dengan produk kreatif
Tim Jokowi Klaim Srikandi Indonesia Bisa Kalahkan Komunitas Emak Emak

Tim Jokowi Klaim Srikandi Indonesia Bisa Kalahkan Komunitas Emak Emak

papar berkaitan - pada 10/1/2019 - jumlah : 218 hits
Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma ruf Ida Fauziah mengatakan komunitas Srikandi Indonesia yang mendukung pasangan Jokowi Ma ruf berbeda jauh dengan komunitas emak emak yang menjadi basis pendukung Prabo...
Rumah Ketua Timbalan Agensi Anti Rasuah Indonesia Diancam Bom

Rumah Ketua Timbalan Agensi Anti Rasuah Indonesia Diancam Bom

papar berkaitan - pada 9/1/2019 - jumlah : 221 hits
Rumah ketua timbalan agensi anti rasuah Indonesia diancam bom Dikemas kini 32 minit yang lalu middot Diterbitkan pada 9 Jan
Esdm Ekspor Konsentrat Freeport Indonesia Turun Di 2019

Esdm Ekspor Konsentrat Freeport Indonesia Turun Di 2019

papar berkaitan - pada 10/1/2019 - jumlah : 220 hits
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan produksi tembaga olahan atau konsentrat tembaga PT Freeport turun dari tahun lalu 2 1 juta ton per tahun menjadi 1 2 juta ton per tahun
Soal Harga Pangan Sandiaga Ditantang Kpp Keliling Pasar Se Indonesia

Soal Harga Pangan Sandiaga Ditantang Kpp Keliling Pasar Se Indonesia

papar berkaitan - pada 10/1/2019 - jumlah : 202 hits
Ketua Umum Komite Pedagang Pasar Abdul Rosyid Arsyad menantang Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno untuk berkeliling pasar se Indonesia mengecek keseluruhan harga komoditas
Mantan Menteri Soeharto Menulis Buku Tentang Perjalanan Indonesia

Mantan Menteri Soeharto Menulis Buku Tentang Perjalanan Indonesia

papar berkaitan - pada 10/1/2019 - jumlah : 218 hits
Buku autobiografi mengisahkan tentang perjalanan hidup Abdul Gofur Dia adalah tokoh aktifis angkatan 66 juga mantan perwira tinggi Angkatan Udara Republik Indonesia Sejak SMP di Ternate Gafur aktif berorganisasi
Sertifikasi Lahan Indonesia Tertinggal 100 Tahun Dari Jepang Dan Korea

Sertifikasi Lahan Indonesia Tertinggal 100 Tahun Dari Jepang Dan Korea

papar berkaitan - pada 10/1/2019 - jumlah : 247 hits
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan sertifikasi lahan di Indonesia tertinggal 100 tahun jika dibandingkan dengan Jepang dan Korea Sementara dibandingkan dengan Taiwan Indonesia tertinggal sekitar 79 tahun Sertifikasi lah...
Tattoos Raised And Itchy

Khutbah Jumat Jumadil Awal Tangis Ibnu Rawahah Jelang Perang Mu Tah

Tattoos Portland Maine

Kisah Adv 160 Pengajaran Dari Bateri Lemah

Flexibility In Business Operations

Kawan Kawan Cik B Sebaya Dato Seri Vida

Umno Youth To Protest Extra Hours For Civil Servants Working Shifts

Kempen Hartanah Bumiputera Khas Untuk Pembeli Bumiputera Mendapatkan Rumah Dengan Tawaran Giler Menarik


echo '';
Senarai Lagu Tugasan Konsert Minggu 1 Gegar Vaganza 2024 Musim 11

Info Dan Sinopsis Drama Berepisod Dhia Kasyrani Slot Akasia TV3

Biodata Terkini Reshmonu Peserta Gegar Vaganza 2024 Musim 11 GV11 Penyanyi Lagu Hey Waley

Gegar Vaganza 2024 GV 11 Hadiah Tiket Peserta Juri Format Pemarkahan Dan Segala Info Tonton Live Di Astro Ria Dan Sooka

6 Janji Donald Trump Kalau Dia Naik Jadi Presiden Semula


Company Director Scammed Of Over Rm1mil By Inspector Harun

Bila Pn Buat Pusingan U

Let S Not Return To The Old Ways Of Tight Media Control

Bank Islam Berwajah Baru Melalui Aplikasi Dan Web

Lava168 1

Lirik Lagu 123 Iman Troye Ft Mal Hamka